Sabtu, 20 Januari 2018

Berbeda TAFWIDH Wahabi dengan TAFWIDH salaf

Berbeda TAFWIDH Wahabi dengan TAFWIDH salaf

Tafwidh adalah salah satu konsep memahami sifat-sifat Allah SWT dalam ayat mutasyabihat. Cara ini diamalkan oleh ulama salaf, generasi sahabat, tabi'in dan tabi'in tabi'in.

Namun konsep ini telah salah diartikan oleh kaum Wahabi. Mereka mengaku mengikuti salaf dengan mengamalkan konsep tafwidh, tp tafwidh yg mereka lakukan berbeda dengan tafwidh yang dilakukan ulama salaf.

Dimakah letak perbedaanya?

Tafwidh versi salaf adalah tafwidh makna dan tanzih kaifiyah. Artinya  menyerahkan maknanya kepada Allah swt dan menafikan kaifiyah.

Misalnya kata ISTIWA'. Arti kata ISTIWA' itu ada, tp hanya Allah swt yg mengetahuinya. cukup!!!

Ini sesuai dengan kata Ibnu 'Uyainah (salah seorang ulama besar dari generasi salaf):

عن ابن عيينة قال: ما وصف الله تعالى به نفسه في كتابه فتفسيره تلاوته والسكوت عنه.

Sifat-sifat Allah swt dalam Al-Quran, penafsirannya adalah dengan membacanya dan diam.

Jadi tidak boleh dikatakan, ARTI ISTIWA' ADALAH BERSEMANYAM/DUDUK DI ATAS ARASY, DAN BAGAIMANA (KAIFIYAH) DUDUKNYA ALLAH SWT HANYA ALLAH SWT YG MENGETAHUINYA.

Perkataan seperti inilah yang sering diucapkan oleh Wahabi. Contoh lainnya,  mereka (Wahabi) mengartikan kata YADULLAH dengan TANGAN ALLAH SWT. Dan KEMUDIAN MEREKA BERKATA: ADAPUN BAGAIMANA BENTUKNYA TANGAN ALLAH SWT (KAIFIYAH) MAKA HANYA ALLAH YANG MENGETAHUINYA.

Inilah tafwidh versi Wahabi.TAFWIDH KAIFIYAH WA ITSBATUHA. Menetapkan kaifiyah pada sifat Allah SWT dan kemudian menyerahkan kaifiyah tsb kepada Allah swt.

Kenapa sampai mereka bisa salah dalam mengartikan TAFWIDH?

Karena mereka salah mengembalikan marja' dhamir dalam perkataan imam Malik yang menjadi salah satu landasan mereka dalam melakukan tafwidh.

Dalam satu gelaran majelis ilmu yang diasuh Imam Malik, datang seorang laki-laki dan kemudian membaca ayat:

الرحمن على العرش استوى

lantas laki-laki itu bertanya: BAGAIMANA ISTIWA'NYA ALLAH SWT.

Lalu Imam Malik menundukkan kepalanya  sehingga sekujur tubuhnya dibasahi keringat. Kemudian beliau berkata:

الاستواء غير مجهول والكيف غير معقول والإيمان به واجب والسؤال عنه بدعة

ARTI ISTIWA' ITU DAPAT DIKETAHUI (OLEH ALLAH) DAN KAIFIYAH ITU TIDAK LOGIS, BERIMAN DENGANNYA ITI WAJIB DAN BERTANYA TENTANGNYA ADALAH BID'AH.

Mereka mengembalikan dhamir yang ada pada kalimat:

والإيمان به واجب

Mereka mengembalikan dhamir tsb kepada kaifiyah, sehingga artinya: DAN BERIMAN DENGAN KAIFIYAH HUKUMNYA WAJIB.

Ini merupakan kesalahan yg sangat nyata.

Tidak boleh mengembalikan dhamir tsb kepada kaifiyah. Karena kaifiyah sudah dikatakan sebelumnya  غير معقول (tidak logis). Sesuatu yang tidak logis sudah pasti tidak ada. Nah, kalau tidak ada, BAGAIMANA mungkin bisa diimani.

Yang benar bagaimana?

Mengembalikan dhamir tsb kepada ISTIWA'. Sehingga artinya yg benar adalah sbb:

الاستواء غير مجهول والكيف غير معقول والإيمان به واجب والسؤال عنه بدعة

ARTI ISTIWA' ITU DAPAT DIKETAHUI (OLEH ALLAH) DAN KAIFIYAH ITU TIDAK LOGIS, BERIMAN DENGAN ISTIWA' ITU WAJIB DAN BERTANYA TENTANG ISTIWA' ADALAH BID'AH.

Kisah ini bisa dilihat dalam kitab TAFSI KHAZIN.

Kesimpulannya:

Tafwidh versi salaf adalah tafwidh makna dan tanzih kaifiyah. Artinya  menyerahkan maknanya kepada Allah swt dan menafikan kaifiyah.

Tafwidh versi Wahabi adalah TAFWIDH KAIFIYAH WA ITSBATUHA. Menetapkan kaifiyah pada sifat Allah SWT dan kemudian menyerahkan kaifiyah tsb kepada Allah swt.

Pada akhir tulisan ini saya akan mengutip perkataan salah seorang ulama besar yang bernama Imam Al-Baghwi:

أهل السنة يقولون الاستواء على العرش صفة الله بلا كيف يجب على الرجل الإيمان به ويكل العلم به إلى الله عز وجل

Ahlus-sunnah berkata: Istiwa' adalah sifat Allah swt dengan tidak ada kaifiyah. Sifat tsb wajib diimani Dan diserahkan pengetahuan tentangnya kepada Allah swt.

Untuk zaman sekarang lebih baik mengamalkan konsep TA'WIL, sebuah konsep yang telah dipelopori oleh ULAMA KHALAF, generasi setelah ULAMA SALAF.

Kenapa demikian? Dan bagaimana pengertian konsep TA'WIL?

Insya Allah akan dibahas pada kesempatan yg lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar